“Persoalan yang sudah jelas jangan diperumit karena sudah gamblang. Ini tidak ada unsur apa-apa, tapi untuk melakukan perbaikan pendidikan,” tandasnya usai peresmian penerimaan mahasiswa baru ITB Bandung, Sabtu (28/7).
Menurut dia, aneh jika langkah pengujian kompetensi itu dipersoalkan. Terlebih program tersebut bertujuan sebagai pemetaan masalah pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas guru.
“Aneh saja, muridnya saja dites sedangkan gurunya diuji tidak mau. Ujiannya juga bukan untuk kenaikan kelas, apalagi gaji karena tidak akan dipotong. Ini juga tak terkait tunjangan. Ini demi kebaikan pendidikan itu sendiri,” ujarnya.
Dengan alasan tersebut, M Nuh menegaskan uji kompetensi guru tetap akan dijalankan. Berdasarkan laporan, program tersebut bakal diikuti 1 juta peserta di luar pendaftaran secara offline. Terkait dasar hukumnya, mantan Rektor ITS itu menyatakan bahwa rujukan sudah jelas. Secara logika pun demikian.
“UU tidak mungkin ceritakan secara detail. Soal caranya, kita terjemahkan. Bagaimana meningkatkan kualitas pendiddikan dan kompetensi guru kalau petanya sendiri tidak tahu,” ujarnya.
Terkait hasil uji kompetensi, Nuh menyebutkan pihaknya siap melakukan peningkatan terhadap guru yang tidak memenuhi standar penilaian. “Diperbaiki. Bisa belajar sendiri atau ikut kursus dari pemerintah,” tandasnya.
(sumber: Dikti)
Posting Komentar
Terimakasih atas Kunjungan anda di blog BEM STKIP Hamzanwadi Selong