Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang mengajukan petisi penolakan pemberlakuan sumbangan pembinaan pendidikan progresif (SPP Progresif) yang mulai diberlakukan di semester baru untuk mahasiswa angkatan 2008. Petisi yang ditujukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemdikbud) berisi permohonan kepada Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh untuk membatalkan kebijakan tersebut.
"Beberapa hari lalu petisi itu dibuat teman-teman. Sekarang masih dalam pengumpulan dukungan," ujar Ladito Risang Bagaskoro, Menteri Kebijakan Eksekutif Mahasiswa (EM) Unibraw, Rabu (1/8/2012).
Petisi yang diunggah melalui laman www.change.org itu sudah menerima 77 dukungan hingga hari ini. Para mahasiswa masih membutuhkan lebih banyak dukungan untuk membatalkan kenaikan 15 persen dari SPP tahun sebelumnya.
Penolakan juga dilakukan oleh organisasi Front Mahasiswa dengan mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan. Hingga hari ini, perwakilan mahasiswa dari EM maupun Front Mahasiswa Unibraw belum diberi kesempatan untuk bertemu dengan Rektor Yogi Sugito dan Pembantu Rektor 2, Warkum Sumitro.
"Beberapa hari lalu petisi itu dibuat teman-teman. Sekarang masih dalam pengumpulan dukungan," ujar Ladito Risang Bagaskoro, Menteri Kebijakan Eksekutif Mahasiswa (EM) Unibraw, Rabu (1/8/2012).
Petisi yang diunggah melalui laman www.change.org itu sudah menerima 77 dukungan hingga hari ini. Para mahasiswa masih membutuhkan lebih banyak dukungan untuk membatalkan kenaikan 15 persen dari SPP tahun sebelumnya.
Penolakan juga dilakukan oleh organisasi Front Mahasiswa dengan mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan. Hingga hari ini, perwakilan mahasiswa dari EM maupun Front Mahasiswa Unibraw belum diberi kesempatan untuk bertemu dengan Rektor Yogi Sugito dan Pembantu Rektor 2, Warkum Sumitro.
(sumber: Kompasiana)
Posting Komentar
Terimakasih atas Kunjungan anda di blog BEM STKIP Hamzanwadi Selong