JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Edy Suwandi Hamid mengaku belum menerima pemberitahuan resmi tentang pembatalan program Bidik Misi untuk perguruan tinggi swasta (PTS). Ia pun enggan mengomentari mengenai hal itu.
"Kalau masih belum jelas, tidak bijak saya beri komentar," kata Edy kepada Kompas.com, Minggu (29/7/2012) malam, di Jakarta.
Namun, Edy berpendapat, jika pembatalan itu terjadi, menurutnya merupakan cermin betapa lemahnya pembuatan kebijakan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Tapi kalau benar tentu ini lucu, menggambarkan lemahnya pembuat kebijakan di Dikti. Kebijakan dengan mudah diubah-ubah, padahal dijalankan saja belum," ujar Edy.
Sebelumnya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Illa Sailah, kepada Kompas.com, mengungkapkan, pembatalan terjadi karena Kementerian Keuangan (Kemkeu) menolak mengucurkan dana beasiswa Bidik Misi untuk PTS. Program beasiswa Bidik Misi ini merupakan beasiswa yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbud.
"Kemkeu menolak untuk mengucurkan dananya," kata Illa, kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2012) malam, di Jakarta.
Ia mengungkapkan, alasan Kemkeu adalah pencairan beasiswa Bidik Misi untuk PTS merupakan bagian dari jaring pengaman sosial terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu. Mengingat harga BBM batal dinaikkan, maka alokasi beasiswa Bidik Misi untuk PTS tidak jadi di kucurkan.
Hingga saat ini, Kemdikbud masih belum mendapatkan alternatif pendanaan untuk beasiswa Bidik Misi PTS. Akan tetapi, hal itu tidak mengganggu rencana menambah kuota penerima beasiswa tersebut untuk perguruan tinggin egeri (PTN).
"Kalau masih belum jelas, tidak bijak saya beri komentar," kata Edy kepada Kompas.com, Minggu (29/7/2012) malam, di Jakarta.
Namun, Edy berpendapat, jika pembatalan itu terjadi, menurutnya merupakan cermin betapa lemahnya pembuatan kebijakan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Tapi kalau benar tentu ini lucu, menggambarkan lemahnya pembuat kebijakan di Dikti. Kebijakan dengan mudah diubah-ubah, padahal dijalankan saja belum," ujar Edy.
Sebelumnya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Illa Sailah, kepada Kompas.com, mengungkapkan, pembatalan terjadi karena Kementerian Keuangan (Kemkeu) menolak mengucurkan dana beasiswa Bidik Misi untuk PTS. Program beasiswa Bidik Misi ini merupakan beasiswa yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbud.
"Kemkeu menolak untuk mengucurkan dananya," kata Illa, kepada Kompas.com, Minggu (30/7/2012) malam, di Jakarta.
Ia mengungkapkan, alasan Kemkeu adalah pencairan beasiswa Bidik Misi untuk PTS merupakan bagian dari jaring pengaman sosial terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu. Mengingat harga BBM batal dinaikkan, maka alokasi beasiswa Bidik Misi untuk PTS tidak jadi di kucurkan.
Hingga saat ini, Kemdikbud masih belum mendapatkan alternatif pendanaan untuk beasiswa Bidik Misi PTS. Akan tetapi, hal itu tidak mengganggu rencana menambah kuota penerima beasiswa tersebut untuk perguruan tinggin egeri (PTN).
(sumber: edukasi Kompas)
Posting Komentar
Terimakasih atas Kunjungan anda di blog BEM STKIP Hamzanwadi Selong