Kemendikbud Gelar Pameran Warisan Budaya Indonesia di Mataram Mall

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Pameran Warisan Budaya Indonesia di Mataram Mall dari tanggal 22-28 juli 2012. Pameran yang mengambil tempat di Mall ini merupakan kali ketiga setelah Jakarta dan Jawa Timur (Jatim). Digelarnya pameran di tempat umum sebagai upaya menjemput bola agar masyarakat pengunjung Mall tertarik melihat dan mempelajari Warisan Budaya Indonesia. 

" Rekaman jejak budaya bangsa harus diketahui masyarakat sebagai warisan budaya Indonesia. Kondisi saat ini, masyarakat umum, khususnya generasi bangsa kurang tertarik mengetahuinya. Jadi pameran harus dikemas dan disesuaikan dengan kondisi saat ini," kata Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Surya Helmi, saat membuka acara Pameran di Mataram Mall, Minggu (22/7).

Helmi menturkan, Lombok yang terkenal sebagai pulau seribu masjid dinilai sangat strategis untuk digelar pameran tentang sejarah perkembangan agama islam di Indonesia, termasuk NTB. Dimana, Indonesia memiliki barang-barang peninggalan yang utuh dan lengkap mengenai nilai-nilai budaya serta ajaran islam. Selain itu, dalam pameran ditampilkan juga bukti-bukti berupa duplicat tentang awal kebudayaan Indonesia baik budaya hindu, budha dan islam.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, H. L. Gita Aryadi, mengatakan, seluruh rekam jejak kebudayaan 3 suku Sasak di NTB ada di Museum Negeri Mataram dan Museum Asi Mbojo di Bima. Kebudyaan NTB memang kental dengan ajaran islam dengan adanya barang-barang bersejarah kuno.Mengunjungi museum menjadi paket tour wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB, khususnya wisatawan kapal pesiar. Hal itu agar wisatawan mengetahui sejarah NTB secara lengkap. 

Kemendikbud lanjut Gita, diminta untuk dapat mengembangkan kedua museum di NTB. Salah satunya dengan menambah koleksi barang-barang bersejarah yang masih tercecer di masyarakat. NTB juga berencana membangun Museum Perjuangan di Lombok Timur (Lotim) dan Museum Geologi di lokasi tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT). Gita berharap Kemendikbud dapat membantu mewujudkan rencana tersebut.

 

(sumber: global FM Lombok)